Minggu, 07 Agustus 2016

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Paham kapitalis menjadikan kita lupa akan moral budi pekerti, semuanya serba diukur dengan materi. Seseorang yang bergelar sarjana akan lebih dihargai ketimbang lulusan sekolah dasar. Lupa akan moral, pendidikan tinggi tapi miskin etika pekerti. Itulah kesalahan pendidikan mental bangsa ini dibawah naungan kapitalisme.

Sumber pendidikan moral pekerti paling baik adanya di lingkungan keluarga, dan itu didapatkan anak di usia sangat dini. Moral terbentuk dari kebiasaan dilanjutkan dengan pemahaman. Seseorang yang memahami moral belum tentu mampu melaksanakan karena belum terbiasa. Seseorang yang terbiasa dengan kebaikan senantiasa dibetuk oleh kebiasaan baik. Pada awalnya kitalah yang membentuk kebiasaan dan akhirnya kebiasaanlah yang membentuk kita. 'quote sorang teman fb'.

Begitu juga dengan pendidikan anak di usia dini, kita hanya membuat mereka terbiasa dengan perbuatan baik agar kelak kebiasaan baik itulah yang membentuk mereka menjadi insan yang berguna. Melatih anak tidak bisa dengan sistem pemberian pemahaman, daya otak mereka belum sampai pada tingkat pemahaman. Mereka hanya bisa kita latih denga banyak kebiasaan-kebiasaan baik dan kemandirian. Misalnya, latih anak untuk selalu bangun pagi dengan mebiasakan mereka bangun di pagi hari. Mereka tidak akan bertanya mengapa harus bangun pagi. Tapi mereka akan terbiasa dan akhirnya membentuk jati diri anak.

Pendidikan anak usia dini, tidaklah menyerahkan mereka ke PAUD, tapi pendidikan terbaik itu ada di lingkungan keluarga, latihan-latihan yang diberikan ayah dan ibu. Mereka dibentuk sedemikian rupa memiliki kebiasaan baik, berkemandirian dan terampil. Contoh sederhana, sejak kecil mereka terbiasa menghantar piring makan sendiri ke tempat cuci piring dan mencucinya sampai meletakkan pada rak piring dengan rapi. Kebiasaan kecil seperti ini akan membentuk mereka menjadi pribadi yang menghargai kebersihan dan kerapian.

Hal-hal baik yang terlihat kecil jika sudah menjadi kebiasaan suatu saat akan memberikan hasil yang besar. Usah terlalu bertele-tele mengedapankan pendidikan anak pada hal-hal besar, seperti mampu berbahasa inggris, mampu  menghitung dengan cepat di usia dini.. itu semua hanya kegiataan memforsir kemampuan anak, di sisi lain bisa jadi etika kebaikan tidak tertanam dengan baik.

https://www.blogger.com/view-follower.g?followerID=11805494290310032273&blogID=7567428904850289368&startIndex=120